Kamis,  09 May 2024

Sadis, Pelatih Klub Gurem Diberondong Tembakan di Dalam Stadion

ERY
Sadis, Pelatih Klub Gurem Diberondong Tembakan di Dalam Stadion
Suasana saat penembakan terjadi di laga CA Huracan vs Ferro de General Pico - Net

RN – Seorang pelatih dari klub Divisi Tiga Liga Argentina, Mauricio Romero, terkapar setelah ditembak fans di dalam stadion, saat laga masih berjalan.

Suasana mencekam terjadi di laga lanjutan Divisi Tiga Liga Argentina, antara Huracan Las Heras versus Ferro Carril Oeste di Stadion General San Martin pada Senin (1/11) waktu setempat.

Dalam pertandingan yang berkedudukan 3-1 untuk keunggulan tuan rumah tersebut, tiba-tiba suasananya menjadi mencekam setelah pada menit ke-34 terjadi insiden penembakan.

BERITA TERKAIT :
Nasib Jose Mourinho Kini Menyedihkan!
Erik ten Hag Betah Garap Setan Merah

Aksi tersebut terjadi dipicu dari keributan antar dua supoter di tribun penonton. Suasana semakin tidak terkendali ketika salah satu tembakan menyasar mengenai pelatih tim tamu, Mauricio Romero.

Mauricio Romero yang sedang berada di tepi lapangan, mendadak tergeletak akibat adanya peluru yang masuk ke dalam tubuhnya di bagian bahu.

Sontak insiden itu membuat para pemain dan wasit di atas lapangan panik. Mereka berhamburan lari ke luar lapangan menyelamatkan dirinya masing-masing.

Beruntung karena kondisi sang pelatih selamat dari peristiwa itu, karena langsung mendapat perawatan medis.

Diketahui setelah di angkat, peluru bukanlah milik aparat keaman yang sedang bertugas menertibkan supoter keduanya.

Belum diketahui apakah ada motif kesengajaan dari insiden tersebut. Namun, klub Ferro de General Pico melalui akun Twitter mereka mengutuk peristiwa penembakan khususnya yang terjadi di stadion.

"Mauricio Romero dalam kondisi yang baik dan dia selamat dari bahaya. Setelah meninggalkan stadion, dia melakukan pemeriksaan di rumah sakit setempat dan langsung memberikan laporan kepada kepolisian."

Sementara itu, Hurracan sebagai tuan rumah juga menyatakan penyesalan dan mengutuk insiden yang sangat berbahaya tersebut. Mereka juga akan memberika sanksi bagi pelaku untuk tidak lagi datang ke stadin seumur hidupnya.