Selasa,  07 May 2024

Katanya Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Salah Hitung, Kok Bisa Ya?

RN/NS
Katanya Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Salah Hitung, Kok Bisa Ya?

RN - Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) bengkak. Kabarya proyek tersebut salah hitung.

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan, pembengkakan biaya proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) mencapai US$ 1,4 miliar atau sekitar Rp 21,8 triliun (asumsi kurs Rp 15.596).

Sehingga, pihaknya membutuhkan dukungan dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) terkait Penyertaan Modal Negara (PMN) yang sebesar Rp 3,2 triliun.

BERITA TERKAIT :
Buka Posko Penonaktifan NIK, Semoga Aksi PSI DKI Tidak Carmuk Jelang Pilkada 
Usai Viral Pamer Starbucks Di Mekkah, Zita Gandeng Bapaknya Bagi-Bagi Kopi Di CFD HI 

Menurutnya, para komite kereta cepat juga melakukan negosiasi dengan pihak China terkait pembiayaan tambahan baik porsi modal maupun pinjaman yang saat ini sedang dalam proses finalisasi.

"Melanjutkan negosiasi dengan pihak China Development Bank (CDB), terkait struktur pembiayaan dan penjaminan fasilitas tambahan untuk cost overrun proyek KCJB, dan melaporkan kembali kepada komite proyek KCJB. Kami sampaikan perlu dukungan komisi VI DPR," ujarnya di Komisi VI DPR RI Jakarta, Selasa (1/11/2022).

Pria yang akrab disapa Tiko ini mengatakan, per Oktober 2022 progres fisik KCJB sebesar 79,51% dengan progres investasi sebesar 90,60%. Rencananya pihaknya akan melakukan uji coba kereta cepat pada 16 November 2022 mendatang.

"Target G20 showcase pada 16 November 2022 dan target commercial operation date (COD) pada Juni 2023," ucapnya.

Tiko menyebut, penetapan cost overrun proyek KCJB yang sebesar US$ 1,4 miliar dolar tersebut berdasarkan asersi satu dan dua oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Cost overrun kereta cepat dipenuhi melalui skema 25% ekuitas dan 75% pinjaman.

"Porsi ekuitas Indonesia atas cost overrun proyek KCJB berdasarkan asersi 1 dan 2 yaitu sebesar US$ 216,5 miliar atau Rp 3,20 triliun," imbuhnya.

Saat ini, kata Tiko, sedang dilakukan proses percepatan penyusunan Peraturan Pemerintah (PP) kereta cepat tentang kelangsungan operasional, standar keselamatan operasional, persinyalan (alokasi khusus untuk perkeretaapian), kelistrikan, dan kebutuhan penunjang operasional lainnya.

"Dukungan percepatan proses pengajuan PMN dalam cadangan investasi APBN 2022 diharapkan dapat dilakukan pencairan selambat-lambatnya pada Desember 2022," pungkasnya.

Sebagai informasi, KAI merupakan lead consortium dari PT PSBI yang bertindak sebagai pemegang saham Indonesia pada KCIC. KAI mengestimasi besaran cost overrun mencapai US$ 1,1 miliar hingga US$ 1,9 miliar.