RN - DPRD DKI Jakarta memang banyak gaya. Mentang-mentang punya power, para politisi Kebon Sirih itu serampangan.
Kabarnya para dewan meminta jatah atau slot di kelurahan dan kecamatan untuk posisi petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) dan Penyedia Jasa Lainnya Perorangan atau PJLP.
"Posisi PPSU sudah habis, kan ada jatah dewan yang minta. Jangan sebut nama saya ya mas, nanti bisa kacau urusan," tegas seorang lurah di Jakarta yang namanya takut disebutkan, Minggu (27/4).
BERITA TERKAIT :Seleksi PPSU Dipantau Pramono, Ordal Kelurahan & Kecamatan Tak Dapat Cuan
Pungli Berjamaah KIR Sudin Perhubungan Jakpus, DPRD DKI Minta Prmaono Tegas
Ironisnya kata dia, PJLP dan PPSU titipan dewan bergaya sombong dan arogan. "Ya merasa ada beking jadi sok jagoan aja," keluhnya.
Diketahui, lamaran PPSU dan PJLP membludak. Bukan hanya lulusan SD tapi banyak juga berijazah sarjana yang ikut daftar.
Para pelamar lebih memilih ke Balai Kota. "Kalau di kelurahan penuh dan sudah habis. Kalaupun masuk ada duit setor sampai 20 juta dengan syarat tertentu," beber calon pelamar PPSU.
"Kalau gak ada beking juga berabe, percuma juga melamar," ungkap Abri warga di Koja, Jakarta Utara.
Orang titipan memang kerap menjadi masalah. Sebab mereka merasa punya beking.
Seperti insiden pelecehan seksual di DPRD DKI Jakarta. Pelakunya diduga PJLP titipan Ketua DPRD yang diduga melakukan pelecehan kepada cewek honorer dan kini sudah dilaporkan ke polisi.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung sudah mengendus adanya permainan uang setor dan titipan bagi pelamar PJLP dan PPSU. Pramono meminta Wali Kota, Bupati hingga tingkat Kelurahan agar pro-aktif menerima pendaftaran pasukan oranye atau PPSU dan PJLP lainnya.
Hal itu agar Balai Kota tak lagi dibanjiri oleh para pencari kerja itu. "Jadi secara khusus kami sudah meminta kepada wali kota dan juga kelurahan terkait, untuk hal yang berkaitan dengan PPSU ini proaktif untuk menerima pendaftaran. Kalau pendaftaran masih banyak, memang artinya orang yang membutuhkan kerja juga meningkat," kata Pramono di Balai Kota Jakarta, Jumat (25/4/2025).
Pramono menyebut bahwa pada periode 2025 ini sebanyak 1.100 khusus pasukan oranye dibutuhkan untuk Jakarta. Ia menjamin proses rekrutmen pun secara terbuka.
"Sehingga dengan demikian, sekali lagi pemerintah Jakarta pada periode ini mengalokasikan 1.100 PPSU. Kalau kemudian yang mendaftar banyak ya itu adalah realita. Sehingga dengan demikian kami akan melayani pendaftaran ini sampai selesai dan untuk itu nanti prosesnya akan dilakukan secara terbuka," ucapnya.
Sebelumnya, Pramono menyebut 7.000 lebih pelamar kerja PPSU telah mendaftar periode 22-23 April 2025. Sedangkan khusus rekrutmen personil damkar tahun 2025 ini sebanyak 1.000 personel.