RN - Ketua Presidium Gerakan Kolaborasi Jakarta (GKJ), Adjie Rimbawan, menanggapi beredarnya isu terkait laporan terhadap Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta, Marullah Matali, ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Ia menilai dinamika semacam ini merupakan hal yang wajar dalam kehidupan demokrasi, namun menekankan pentingnya bukti yang jelas dan tidak manipulatif dalam setiap laporan.
“Wajar ada yang melapor, akan tetapi harus ada pembuktian yang kongkrit, termasuk menunjukkan bukti laporan yang sudah disampaikan ke KPK,” ujar Adjie kepada wartawan, Kamis (15/5/2025) kemarin.
BERITA TERKAIT :Pramono Ngaku Gak Tau Sekda DKI Dilaporkan KPK Soal Anaknya Main Tekan Kepala Dinas Dan BUMD
Sekda DKI Marullah Dilaporkan ke KPK, Borok ‘BOS K’ Mulai Dibeber
“Sekda berganti sangat wajar, apalagi Marullah sudah mau pensiun dan itu memang sudah masanya, sehingga harus dipatuhi,” jelasnya.
Namun demikian, Adjie mengingatkan agar proses pergantian pejabat dilakukan secara elegan dan tidak menyerang ranah pribadi.
“Tak baik kalau sisi pribadi dijadikan tunggangan untuk menghantam seseorang yang belum terbukti kebenarannya,” tegasnya.
Terkait sosok pengganti Marullah, Adjie menyebut banyak Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemprov DKI Jakarta yang memiliki kualitas dan kapabilitas mumpuni. Ia mengusulkan beberapa nama yang dianggap layak menempati posisi Sekda.
“Dua nama, bisa Aspem saat ini Sigit Wijatmoko maupun Askesra Ali Maulana. Mereka berdua merupakan pamong dan layak jadi Sekda,” kata Adjie.
Tak hanya itu, ia juga menyebut nama Wali Kota Jakarta Timur, Munjirin, sebagai salah satu kandidat potensial.
“Satu lagi Munjirin. Beliau mempunyai kemampuan dalam pola kepemimpinan. Apalagi saat ini dia menjabat Wali Kota Jakarta Timur,” pungkasnya.