Jumat,  11 July 2025

Tangsel Jadi Kota Banjir, Benyamin Jangan Jualan Kecap?

RN/CR
Tangsel Jadi Kota Banjir, Benyamin Jangan Jualan Kecap?

RN- Kota Tangerang Selatan (Tangsel) sudah terlihat sepeti lautan saat banjir melanda akibat curah hujan yang cukup tinggi pada Senin, 7/25 lalu.

Berbagai platform media sosial, berseliweran informasi terkait banjir dibanyak titik di wilayah Kota yang dipimpin Benyamine Davnie.

Pemerintahan kota Tangsel dianggap tidak mempunyai cara efektif dalam penanganan banjir. Berbagai program seperti pengerukan, peninggian jalan/jembatan, dan pembuatan dinding penahan air belum bisa menjadi solusi. 

BERITA TERKAIT :
Reset Jalur Afirmasi Jadi Celah, Pejabat Mau Jadi Calo Siswa Titipan di Tangsel?

Salah satu tokoh masyarakat serua, Yan Hendy Darwis mengatakan, dirinya menilai Benyamine Davnie selalu melakukan pencitraan baik di mata publik, padahal masih banyak persoalan yang belum menjadi perhatian pemerintah kota diantaranya persoalan banjir.

Yan sapaannya mengungkapkan ketidakyakinan dirinya terhadap anak buah Benyamine Davnie yang cuma menginformasikan hal baik ketika turun dilapangan.

“ Kami meminta Walikota dialog langsung ke warga ketika ada masalah, bukan cuma memerintahkan anak buah yang turun. Sebab anak buah selama ini hanya menginfokan hal baik asal bapak senang,” ungkap Yan yang juga merupakan salah satu ketua RW kelurahan Serua, Ciputat.

Menurutnya , Benyamine Davnie seharusnya bisa mengikuti langkah beberapa beberapa kepala daerah yang hobi turun ke masyarakat melihat kondisi langsung dari pada lebih suka menghadiri acara seremonial.

“ Banyak Walikota dan Bupati daerah lain mau turun lihat dan diskusi langsung dengan warga tanpa melalui birokrasi, bahkan sekelas Wakil  Presiden aja selalu hadir di tengah-tengah masyarakat. Masa ada walikota seakan akan takut ketemu dan dicurhatin warga,” ucap Yan

Sementara itu Herman, tokoh Pemerhati  Kota Tangsel menyentil para anggota DPRD Kota Tangsel. Menurutnya, peran wakil rakyat juga sangat kurang sensitif terhadap persoalan banjir. 

“ minim sekali anggota dewan koar- koar soal banjir, padahal sebagai wakil yang dipilih rakyat sudah seharusnya memberikan pengawasan ketat terdapat kebijakan yang diambil pemerintah kota,• ujar Herman.