Minggu,  20 July 2025

Beras Oplosan Sedot Darah Rakyat, Zulhas: Tindak Tegas '

RN/NS
Beras Oplosan Sedot Darah Rakyat, Zulhas: Tindak Tegas '
Grafis harian Radar Nonstop edisi cetak.

RN - Beras oplosan membuat panik emak-emak. Mereka galau dengan adanya beras oplosan.

Diketahui, Mabes Polri sudah memeriksa para pelaku beras oplosan. Kementan menyebut ada 212 merk beras oplosan.

Menteri Koordinator (Menko) Pangan Zulkifli Hasan angkat bicara soal temuan beras oplosan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Ia juga menyinggung hadirnya Koperasi Merah Putih bisa meminimalisir adanya praktek beras oplopas.

BERITA TERKAIT :
Beras Oplosan Food Station Tjipinang, Pemprov DKI Janngan Jadi Tameng Dong

"Ya kalau ada yang rugikan rakyat, tindak tegas!" ujar Zulhas usai meninjau Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) di Sinduadi, Mlati, Sleman, Sabtu (19/7/2025) siang.

"Harga berasnya Rp 14.500, disubsidi jadi Rp 12.500, ada selisih Rp 2.000 kan, dicampur jualannya Rp 13.500. Masih untung, tapi rakyat dirugikan," papar Zulhas.

Kementerian Pertanian (Kementan) membongkar kasus beras oplosan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang telah berlangsung selama bertahun-tahun. Kasus oplosan beras tersebut menyebabkan kerugian negara hingga Rp 10 triliun dalam waktu lima tahun.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, Kementan bersama dengan Satgas Pangan Polri, Kementerian Perdagangan, Badan Pangan Nasional (Bapanas) turun mengecek ke lapangan di tempat penyaluran SPHP. Hasilnya, dari total SPHP yang didapatkan di outlet, sebanyak 20% dipajang dan 80% dioplos untuk dijual premium.

"Kita lihat tanya langsung tempat penyaluran SPHP yang dilakukan adalah 20% dipajang, 80% dibongkar dijual premium (harganya) naik Rp 2.000-3.000," kata Amran saat Raker dengan Komisi IV DPR RI, Jakarta Pusat, Rabu (1/7/2025).