RN - Seleksi Nasional (Seleknas) dan Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) tinju menghadapi SEA Games Thailand 2025 diambil alih pemerintah.
Langkah Menteri Pemuda Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo itu didukung para penggiat tinju. Sekjen Pengurus Besar Tinju Indonesia (PERBATI) Hengky Silatang menilai kalau langkah tersebut untuk kejayaan merah putih.
Seperti diketahui, pelaksanaan Seleknas tinju menghadapi SEA Games Thailand 2025 mendatang diambil-alih oleh Kemenpora untuk menyelamatkan masa depan para atlet cabang olahraga.
BERITA TERKAIT :Tyson Fury Bakal Gantung Sarung Tinju
"Mari kita sama-sama satukan langkah mendukung Menpora. Sampingkan dulu kepentingan, demi prestasi tinju nasional," terang Hengky kepada wartawan di kawasan Senayan, Jakpus, Minggu (20/7).
Hengky juga turut memberikan apresiasi langkah yang ditempuh Menpora demi pembinaan tinju amatir nasional.
"Ini upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam hal ini Kemenpora selaku pemangku kebijakan untuk menentukan arah prestasi tinju nasional," tegasnya.
Hengky berharap agar para stakeholder tinju amatir nasional hendaknya ikut mendukung upaya yang dilakukan Menpora Dito Ariotedjo dalam menyelamatkan prestasi para petinju Indonesia, terutama jelang menghadapi SEA Games 2025 Thailand.
Bagi mantan petinju nasional, Bonyx Saweho, langkah yang dilakukan pemerintah dinilai sangat tepat, untuk menyelamatkan dunia tinju amatir Indonesia.
"Kami di daerah sendiri merasa kebingungan, karena dengan pembekuan Asosiasi Tinju Amatir International (IBA) oleh IOC yang sekaligus menunjuk World Boxing sebagai penggantinya, harus segera disikapi oleh semua pihak," kata petinju yang memiliki nama lengkap Bonyx Yusak Saweho yang juga pernah tampil di Olimpiade Athena 2004, Minggu (20/7).
Bonyx Saweho, yang kini aktif melahirkan petinju-petinju muda di Tanah Kelahirannya, Manado itu berharap dengan berdirinya Pengurus Besar Tinju Indonesia (Perbati) yang berafiliasi kepada Badan Tinju Amatir Dunia (World Boxing), dapat membawa prestasi para petinju Indonesia di ajang single maupun multievent tinju international.
Masa Depan Atlet
Menpora Dito Ariotedjo tidak ingin masa depan atlet tinju terganggu. Kepentingan membela merah putih kata dia, menjadi yang utama.
"Kita membuka seleknas ini dalam rangka persiapan SEA Games 2025 Thailand. Kenapa Kemenpora melakukan seleknas, karena memang cabang olahraga ini ada kendala yang membuat masa depan atlet terganggu," kata Menpora, Dito Ariotedjo beberapa waktu lalu.
Menurut penilaiannya, bahwa untuk multi event adalah partisipasi negara, jadi Kemenpora mengambil sikap dengan melakukan seleknas agar tidak mengorbankan atlet.
Dikatakan, pemerintah dalam ikut mengawasi pembinaan olahraga di Indonesia tetap berpatokan pada International Federation (IF) yang diakui oleh International Olympic Committee (IOC).