RN - Insiden keracunan Makan Bergizi Gratis atau MBG terus terjadi. Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X mewarning.
Sri Sultan yang dikenal sebagai Raja Jawa dari Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat itu pun mengingatkan setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di wilayahnya memperhitungkan pola masak demi mencegah kasus keracunan dalam program MBG.
Sejauh ini, tercatat sudah ada tiga kali kasus keracunan MBG di wilayah DIY dengan jumlah korban mencapai ratusan meliputi siswa-siswi dari berbagai sekolah di Kabupaten Sleman, Kulon Progo, dan Gunungkidul.
BERITA TERKAIT :Rashford Mulai Gacor!
Pelatih Laskar Biru Semprot Wasit
Sultan HB X menduga kasus keracunan salah satunya timbul usai siswa menyantap hidangan MBG yang diolah tanpa memperhitungkan kualitas hingga masa tahan makanan tersebut.
Seperti diberitakan, Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) menyebut sejak September 2025 ada sekitar 5.360 anak mengalami keracunan akibat MBG.
"Biasanya kalau pesenan misalnya 50, misalnya, 50 itu mungkin jam setengah lima pagi sudah masak, nanti mungkin dimakan jam delapan apalagi jam sepuluh (pagi)," kata Sultan ditemui di Kantor DPRD DIY, Kota Yogyakarta, Jumat (19/9).
Sultan menduga masalah keracunan timbul ketika kuantitas hidangan yang diproduksi di dapur MBG bertambah, semisal dua kali lipat dari standar kemampuan SPPG.
"Berarti apa, mungkin masaknya (maju) jam setengah dua pagi. Nah, kalau sayur jam delapan atau jam sepuluh ya mesti layu. Itu diperhitungkan," kata Sultan.
"Karena biasa 50 jadi seratus, mesti tambah tukang masak lagi, makin malam (mengolahnya) ya mesti keracunan, pasti, itu sudah logika," sambungnya.
Mengenai kasus macam ini, Raja Keraton Yogyakarta itu menyarankan agar personel di dapur MBG ditambah, sehingga jarak waktu antara makanan diolah dan disajikan tidak terlalu lama.
Sementara masing-masing pemerintah kabupaten/kota, kata Sultan, juga ikut mengontrol kualitas hidangan MBG yang diberikan ke tiap-tiap sekolah.
"Kalau higienitasnya relatif itu, tapi masak sayurnya makin malam, bukan makin pagi itu, makin malam, yo mesti layu," katanya.
