RN - Pemain sayap Barcelona, Lamine Yamal kembali berada di pusaran pertikaian klub dengan Timnas Spanyol.
Gara-garanya timnas tidak mengetahui Yamal menjalani pemeriksaan terkait kondisi pangkal paha yang masih bermasalah meski dia tetap tampil bersama Barca. Dari pemeriksaan tersebut, Yamal harus menghentikan aktivitas bermain bola selama 10 hari.
Cedera Yamal pada pangkal betis belum sepenuhnya pulih. Pasalnya, dia mengalami cedera pubalgia atau lebih sering diistilahkan hernia olahraga yaitu nyeri kronis di area selangkangan.
BERITA TERKAIT :Messi Datangi Markas Barcelona
Cedera itu yang menjadikan Yamal merasakan sakit pada pangkal paha yang membuat dia sempat absen selama beberapa pekan. Meski sudah dinyatakan pulih dan kembali bermain penuh selama tiga laga terakhir, namun pemain berusia 18 ini tetap berada pada pantauan media klub.Di pertandingan itu, Yamal tetap bermain cemerlang dan mencetak satu gol.
Namun dirinya kemudian menjalani terapi gelombang radio invasif untuk perawatan atas cederanya pada Senin, 10 November 2025. Dari terapi yang dijalaninya, dia dinyatakan tidak boleh melakukan aktivitas sepak bola selama tujuh hingga 10 hari. Ini yang menjadikan Barca tak melepas Yamal ke timnas.
Di sisi lain, federasi sepak bola Spanyol tidak punya pilihan kecuali mencoret Yamal meski pemeriksaan yang dilakukan klub tanpa sepengetahuan federasi. Ini berarti dirinya absen pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Georgia di Tbilisi dan kemudian menjamu Turki.
Namun federasi, RFEF, mengaku ‘terkejut dan merasa kecewa’ dengan keputusan Barca yang mengirim pemainnya menjalani terapi bersamaan dengan pemusatan latihan timnas.
“Bidang medis dari RFEF merasa terkejut dan tak nyaman karena pada Senin, 10 November, di hari pertama timnas menjalani pemusatan latihan, secara bersamaan pemain Lamine Yamal menjalani terapi gelombang radio invasif untuk memulihkan pangkal paha yang masih bermasalah," demikian pernyataan resmi federasi.
“Prosedur yang dilakukan tanpa komunikasi dengan tim medis dari timnas. Kami baru menerima laporan hasil medis pada kemarin malam dengan rekomendasi dia harus beristirahat selama tujuh hingga 10 hari.”
Federasi juga menyampaikan harapan Yamal segera pulih. “Dalam situasi ini dan bagaimana mengutamakan kesehatan dan kondisi pemain, Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) mengambil keputusan mencoret sang atlet. Dengan demikian kami berharap dia bisa menjalani pemulihan lebih cepat dan benar-benar sudah pulih.”
Sementara pelatih timnas Luis de la Fuente mengaku terkejut bila Yamal akhirnya dicoret. Menurut dia ini bisa terjadi karena tidak adanya komunikasi (antara timnas dan klub).
“Saya terkejut karena tidak pernah menghadapi situasi seperti ini sebelumnya. Bagi saya ini memang tak normal. Anda tidak tahu apa puun, tidak ada kabar apa pun, lalu tiba-tiba mereka memberi kabar tentang hal tersebut,” ucap De la Fuente.
Meski demikian, De la Fuente tetap memanggil Yamal untuk pertandingan kualifikasi karena dia sudah fit dan bisa bermain.
“Saya menyaksikan penampilan dia di laga terakhir. Saya yakin dia dalam kondisi terbaik. Pelatihnya pun mengatakan bila dia bisa dimainkan. Kami pun senang karena dia sudah bermain seperti sebelumnya. Ini berarti dia bisa bergabung dengan kami,” tutur De la Fuente.
Namun De la Fuente akhirnya harus melepas pemainnya. “Apa yang terjadi memang di luar kehendak federasi. Apa pun yang terjadi, Anda harus menerimanya meski ini hal yang mengejutkan,” ujar De la Fuente.
Menanggapi kondisi Yamal, pelatih Barca Hansi Flick menuturkan bila timnas Spanyol terlalu memaksakan pemainnya. Bahkan Yamal sampai harus menerima suntikan penghilang rasa sakit agar tetap bisa bermain.
“Mereka memberikan suntikan antirasa sakit setiap kali bermain. Hasilnya, mereka selalu menang dengan skor minimal tiga gol di setiap pertandingan. Dia bermain 73 menit dan di pertandingan berikutnya 79 menit," ujar Flick.
"Namun selama dua pertandingan itu, dia tak pernah mengikuti latihan. Ini menunjukkan tidak ada kepedulian terhadap pemain. Ini membuat saya kecewa,” kata Flick lagi.