RN - Anggota Komisi VI DPR RI, Darmadi Durianto, kembali menjadi sorotan setelah melontarkan kritik pedas terhadap wacana redenominasi rupiah. Ia menilai rencana memangkas tiga nol di mata uang hanyalah kebijakan kosmetik yang tidak menyelesaikan persoalan apa pun, bahkan bisa menimbulkan kekacauan baru di tengah ekonomi yang masih rapuh.
“Saya menolak redenominasi. Ini cuma potong nol, ekonomi tetap bermasalah. Buat apa?” ujar Darmadi dalam keterangan resmi, Jumat (14/11).
“Saat kondisi ekonomi belum stabil, kok tiba-tiba mau potong nol? Ini kebijakan yang sama sekali tidak mendesak,’’ tambahnya.
BERITA TERKAIT :Penanganan Dampak Cuaca Ekstrem Jadi Perhatian DPRD DKI
Menurutnya, pemerintah salah total jika memaksakan redenominasi di tengah inflasi yang masih fluktuatif dan nilai tukar yang belum solid. Ia memperingatkan, keputusan sembrono seperti ini justru bisa mengguncang psikologi pasar dan memicu kepanikan pelaku usaha.
Darmadi menegaskan bahwa redenominasi tidak memberikan manfaat ekonomi nyata.
“Rakyat butuh harga stabil, bukan gonta-ganti angka. Ini kebijakan elitis yang nggak nyentuh kebutuhan masyarakat,” kritiknya tajam.
Ia juga mengingatkan potensi kekacauan harga jika redenominasi dilakukan tanpa kesiapan matang. Perubahan satuan harga bisa membuka celah bagi praktik nakal seperti markup diam-diam, permainan harga, hingga kebingungan massal di kalangan konsumen.
Tak berhenti di situ, Darmadi menyoroti pemborosan anggaran yang akan timbul.
“ATM harus diganti, sistem bank dirombak, label harga toko diperbarui, negara cetak uang baru… totalnya triliunan rupiah. Untuk apa? Hanya buat motong nol tiga biji? Ini pemborosan luar biasa,” sentilnya.
Dana sebesar itu, kata Darmadi, lebih tepat digunakan untuk penguatan pangan, dukungan UMKM, hingga stabilisasi harga kebutuhan pokok.
Ia juga mewanti-wanti bahwa pasar global dapat salah menafsirkan redenominasi sebagai sinyal darurat ekonomi Indonesia. Jika investor salah membaca situasi, outflow modal bisa terjadi, membuat rupiah tertekan lebih dalam.
Pada akhirnya, Darmadi meminta pemerintah menghentikan wacana redenominasi dan alih-alih melakukan operasi angka, lebih baik fokus pada pemulihan fundamental ekonomi.