RN - Drama kemanusiaan di Gaza kembali mencapai titik kritis. Pemerintahan Palestina mengirim seruan darurat kepada komunitas internasional, khususnya Amerika Serikat dan para negara penjamin gencatan senjata, agar menekan Israel secepatnya membuka akses pengiriman rumah portabel dan tenda ke Jalur Gaza.
Permintaan ini bukan tanpa alasan. Cuaca ekstrem yang menggila kini mengancam ribuan nyawa warga Gaza yang sudah bertahun-tahun hidup dalam keterpurukan. Tenda-tenda pengungsian yang ada saat ini kondisinya mengenaskan, lapuk, sobek, berlubang di sana-sini, tak mampu menahan air hujan, dan jauh dari kata layak untuk menjaga keselamatan manusia.
Presidensi Palestina menegaskan, selama Israel masih memberlakukan berbagai pembatasan, bantuan vital seperti rumah portabel, tenda baru, hingga perlengkapan tempat tinggal tidak bisa menembus Gaza. Akibatnya, jutaan warga sipil—termasuk anak-anak kecil, perempuan, hingga lansia—harus berjuang melawan terpaan angin, hujan, dan suhu ekstrem tanpa perlindungan memadai.
BERITA TERKAIT :Raisa–Nicholas Bikin Geger Pose Mesra
Pemerintah Palestina memperingatkan bahwa kondisi ini bukan sekadar situasi darurat, melainkan potensi bencana kemanusiaan besar yang bisa merenggut semakin banyak korban.
Oleh karena itu, mereka mendesak negara-negara berpengaruh segera mengambil langkah nyata dan menghentikan hambatan yang memperlambat aliran bantuan.
Seruan ini bukan hanya panggilan politik, melainkan teriakan putus asa dari sebuah bangsa yang tengah berusaha menjaga rakyatnya tetap hidup di tengah kondisi yang makin tak bersahabat.