RN - Ketahanan pangan di Jakarta merupakan tantangan besar di tengah padatnya kota dan cepatnya perubahan zaman. Di balik gedung-gedung tinggi dan jalanan yang tak pernah sepi, tersimpan kebutuhan mendasar. Yakni memastikan setiap warga Jakarta memiliki akses terhadap makanan yang cukup, aman, dan bergizi.
Hal itu itulah yang mendorong DPRD DKI Jakarta terus membangun komunikasi dengan parlemen daerah lainnya. Bertukar pikiran hingga mendiskusi konsep ketahanan pangan.
Satu di antaranya, upaya Komisi C DPRD DKI membangun komunikasi dengan DPRD Lampung guna menggali potensi kerja sama dalam ketahanan pangan di Jakarta. Kedua lembaga wakil rakyat itu berdiskusi terkait mekanisme kerja sama antardaerah.
BERITA TERKAIT :APBD 2026, DPRD DKI Prioritaskan Program Bansos
DPRD DKI Dorong Peningkatan PAD dari Sektor Parwisata
Sekretaris Komisi C DPRD Suhud Alynudin mengungkapkan hal itu usai pertemuan dengan DPRD Provinsi Lampung, Kamis (13/11).
Menurut Suhud, Pemprov DKI Jakarta dapat bekerja sama dengan Pemprov Lampung untuk meningkatkan ketahanan pangan.
Kerja sama itu dapat melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Tentunya terkait pasokan pangan berkelanjutan. Seperti, gula, budidaya kambing, dan tepung.
Suhud mengatakan, DPRD DKI akan membangun komunikasi dengan BUMD pangan sebagai tindak lanjut pertemuan itu. “Kecukupan pangan atau ketahanan pangan di Jakarta bisa terbantu,” ujar Suhud.
BUMD DKI Jakarta, lanjut Suhud, perlu berkolaborasi dengan Pemprov Lampung. Terutama pada peningkatkan sektor pangan.
Kolaborasi dimaksud, melalui kerja sama antara kedua pemerintah daerah. Misalnya kelompok tani asal Lampung sebagai produsen, BUMD pangan di Jakarta sebagai konsumen.
“Kontrak farming dengan beberapa daerah di Jawa itu sudah bagus. Mungkin nanti perlu ditingkatkan ke daerah lain, seperti Lampung,” tutur Suhud.
“Saya kira ke depan itu bisa dijajaki untuk mencukupi ketahanan pangan di DKI Jakarta,” pungkas dia. (ADV)