Selasa,  25 November 2025

Pantai Mutiara Nyaris Jebol, Klaim Amerika Soal Jakarta Tenggelam Jangan Dianggap Enteng  

RN/NS
Pantai Mutiara Nyaris Jebol, Klaim Amerika Soal Jakarta Tenggelam Jangan Dianggap Enteng  
Pantai Mutiara.

RN - Tanggul Pantai Mutiara di Jakarta Utara nyaris jebol. Rembesan air laut tercecer ke mana-mana.

Situasi menegaskan rapuhnya infrastruktur perlindungan pesisir Jakarta, meski tanggul pernah diperbaiki setelah jebol pada 2016. 

Video kebocoran tanggul Pantai Mutiara pada Sabtu (22/11/2025) memicu perhatian publik setelah diunggah ke Instagram akun @nikoatmaja. 

BERITA TERKAIT :
Pulau Seribu Terendam Air Laut, Banjir Rob Jakarta Meluas

Niko menyebut titik kebocoran berada di kolam renang fasilitas umum kawasan perumahan tersebut. Dalam video, air laut tampak merembes dari bagian bawah tanggul yang mulai retak dan menimbulkan genangan tipis.

Sementara Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno menanggapi laporan soal rembesan pada tanggul di kawasan Pantai Mutiara, Jakarta Utara. Rano Karno menyebutkan pihaknya sudah menerima informasi tersebut dan memastikan akan turun langsung mengecek kondisi di lapangan.

"Itu kita dengar, makanya saya akan berkunjung," kata Rano di Hotel Pullman, Jakarta Barat, Selasa (25/11/2025).

Rano mengatakan Pemprov DKI akan menyiapkan solusi setelah mengetahui tingkat kerusakan dan rembesan yang terjadi. Ia menegaskan langkah perbaikan pasti dilakukan, namun penanganannya harus berbasis pada kondisi di lokasi.

"Kalau solusi tentu harus diperbaiki. Cuma tingkat kerembesannya seperti apa, itu mesti kita lihat," ujarnya.

Seperti diberitakan, permukaan tanah di Jakarta terus turun. Penurunan mencapai 3,9 cm per tahun. 

Bahkan di kawasan pesisir Jakarta yakni Jakarta Utara disebutkan pada tahun 2023 penurunan mencapai lebih dari 10 cm per tahun. Penyebab utamanya adalah pengambilan air tanah yang berlebihan, ditambah dengan beban bangunan dan faktor alam seperti kompaksi tanah.

Penurunan tanah di Jakarta sempat viral. Saat itu pidato Presiden AS, Joe Biden, tahun 2021 menyebut Jakarta berpotensi tenggelam dalam waktu 10 tahun akibat kombinasi perubahan iklim dan penurunan permukaan tanah yang parah akibat pengambilan air tanah berlebihan. 

Pernyataan itu didukung oleh penelitian, meskipun menurut pemerintah Indonesia saat itu lebih merupakan contoh untuk membandingkan dengan rencana pemindahan ibu kota.