Jumat,  26 April 2024

Ada 34 Kasus di 2018, Mahmud Jadi Incaran Pelaku Pelecehan Seks di KRL

NS/RN
Ada 34 Kasus di 2018, Mahmud Jadi Incaran Pelaku Pelecehan Seks di KRL
KRL penuh rawan peecehan seks.

RADAR NONSTOP - Aksi pelecehan di KRL asih saja terjadi. Mamah muda atau mahmud menjadi incaran para pelaku. 

Sayangnya para pelaku banyak yang enggan melapor jika dilecehkan di dalam KRL. Seperti yang dialami Aninta (34). 

Warga Depok, Jawa Barat ini mengaku menjadi korban pelecehan di KRL. "Saya pernah saat KRL penuh. Tapi, ya sudahlah dari pada lapor lalu urusan panjang lebih baik kita lupakan saja," ungkapnya saat ditemui wartawan di Stasiun Tanjung Barat, Selasa (12/3). 

BERITA TERKAIT :
Imam Budi Hartono Sudah Pamer Baliho, Calon Wali Kota Depok Ngeri Lawan PKS
Bisa Usung Calon Wali Kota Depok Tanpa Koalisi, PKS Jangan Sombong Dan Sok Kuat?

Ibu dua anak ini hampir setiap hari naik KRL. "Saya kerja dan pulang pergi naik KRL. Pelecehan itu terjadi pada 2017. Sampai sekarang saya masih ingat kejadian itu," ungkapnya.

Sementara PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) meminta kepada penumpang tak abai terhadap pelecehan seksual di dalam kereta commuterline atau KRL Jabodetabek. Vice President Corporate Communications PT KCI Eva Chairunisa mengatakan sepanjang 2018 tercatat 34 kasus pelecehan seksual di dalam kereta yang dialami perempuan. 

Dari angka itu, 20 korban berani melapor ke pihak kepolisian.

"Hal ini meningkat dibanding 2017 di mana ada 25 kasus pelecehan, tidak satu pun dilanjutkan dengan laporan ke aparat penegak hukum," kata Eva saat sosialisasi kampanye cegah pelecehan seksual di Stasiun Sudirman, Jakarta Pusat, Selasa, 12 Maret 2019.

Eva menuturkan pihaknya menerima aduan dari beberapa korban pelecehan. Ada pelaku yang langsung ditangkap petugas di sekitaran stasiun dan melanjutkan kasus ke ranah hukum. 

Tapi ada juga pelaku yang sulit terdeteksi lantaran korban baru memberitahu petugas 30 menit setelah kejadian.