Jumat,  29 March 2024

Nah Lho, Adu Kuat Driver GoJek dan Aplikator

NS/RN
Nah Lho, Adu Kuat Driver GoJek dan Aplikator

RADAR NONSTOP - Tarif menjadi kendala soal penerapan aturan tarif ojek online (ojol). Driver dan aplikator masih adu kuat.

Aplikator sendiri mengusulkan Rp 1.600/km, sementara pihak pengemudi atau driver mengusulkan Rp 3.000/km.

"Kalau 1.600 kana gak bisa beli apa-apa dong," ungkap Hamdani (29) dirver GoJek saat ditemui di pangkalan kawasan Cengkareng, Jakbar, Rabu (13/3)

BERITA TERKAIT :
Dicurhati Warga Rusun Soal Aspal, Kang Uus Langsung Gerak Cepat
Teladani Rasullullah, Yayasan Al-Fakir Berbagi Kasih Dengan Warga CengTIm

Hamdani meminta kepada para driver untuk berjuang. "Kalau di bawah tiga ribu gawat dong. Kami ini butuh buat beli susu," bebernya.

Joko, driver ojol dari GoJek meminta kepada Kemenhub agar menjadi jembatan negoisasi soal tarif. "Aduh, bisa gak beli susu dan bayar kontrakan nih," tukasnya saat ditemui di pangkalan kawasan Permata Hijau, Jaksel.

Direktur Angkutan Jalan Kementerian Perhubungan Ahmad Yani mengatakan, pemerintah mencari tarif yang pas karena berkaitan dengan sejumlah pihak, yaitu konsumen, aplikator, dan pengemudi.

"Pemerintah menjembatani masyarakat, pengguna, aplikator, dan driver. Kalau harganya tinggi nggak ada naik ya percuma. Sedang ada perhitungan kembali paling pas berapa," kata Ahmad.

Dia menambahkan, dalam penetapan tarif ini mesti saling menguntungkan. Artinya, tidak ada pihak yang dirugikan.

"Kita mau ketemukan pasnya berapa, kesepakatan, dari aplikator tidak dirugikan, masyarakat tidak dirugikan," sambungnya.

Saat ditanya soal kisaran tarifnya, Ahmad enggan membeberkannya. "Saya belum berani lah," tutur Ahmad