Sabtu,  20 April 2024

Paksakan Pergantian Internal, Bisa Jadi Sinyal Kehancuran Partai Demokrat DKI

RN/CR
Paksakan Pergantian Internal, Bisa Jadi Sinyal Kehancuran Partai Demokrat DKI
Santoso terduduk lesu usai paripurna dibubarkan karena tidak kuorum

RADAR NONSTOP - Tiga kali paripurna pemberhetian dan pengangkatan digelar. Semuanya terpaksa bubar tak dapat dilanjutkan karena tidak memenuhi kuorum.

Gagalnya paripurna tersebut ditengarai lemahnya komunikasi Ketua DPD Partai Demokarat DKI Jakarta, Santoso dan Ketua Fraksi Partai Demokrat di Kebon Sirih, Taufiqurrahman.

“Kuncinya ada pada dua orang ini, kalau bergaulnya bagus dan komunikasinya lancar, paripurna tidak bakalan gagal sampai tiga kali,” kata Ketua Presidium Forum Diskusi Jurnalis Jakarta (FDJJ), Ahmad J L, saat diskusi santai di pressroom Balaikota, Senin (1/4/2019).

BERITA TERKAIT :
Sowan Ke SBY, Prabowo Gak Bicara Kursi Menteri Di Cikeas? 
Dapat Pujian Dari AHY, Sinyal Demokrat Kasih Tiket Pilkada Untuk Pj Gubernur DKI?

Jika tetap dipaksakan, maka akan semakin membuat aib bagi partai berlambang mercy itu. Apalagi saat ini Pemilu 2019 tinggal hitungan hari. 

“Kalau terus memaksakan pergantian internal, padahal saat ini Pemilu sudah dekat, maka ini adalah sinyal kehancuran Partai Demokrat di Jakarta,” ujarnya.

Ahmad menyarankan, sebaiknya saat ini Santoso melupakan sejenak cita - citanya menyingkirkan Ferrial Sofyan dari kursi Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta.

“Sudahlah, lupakan dulu soal itu, sebaik fokus pada Pemilu 2019. Sayang kalau hanya karena urusan ini suara Demokrat tergerus di Jakarta,” imbuhnya.

Apalagi, tambahnya, masa jabatan DPRD periode 2014 - 2019 tersisa beberapa bulan lagi. “Lebih baik energi pemberhentian dan pengangkatan wakil ketua DPRD DKI itu dicurahkan semuanya untuk Pemilu 2019, siapa tahu perolehan suara Demokrat bisa kembali seperti pada pemilu 2009 lalu,” tandas Ahmad.