Kamis,  25 April 2024

Peringati Hari Kartini

RS Siloam Bekasi Ajak Para Ibu Persiapkan Anak Sehat dan Cerdas

RICK/BUD
RS Siloam Bekasi Ajak Para Ibu Persiapkan Anak Sehat dan Cerdas

RADAR NONSTOP - Dalam rangka memperingati Hari Kartini, Rumah Sakit Siloam Area Bekasi (RS Siloam Bekasi Timur, RS Siloam Bekasi Sepanjang Jaya dan RS Sentosa -Siloam Hospitals GroupSHG”) mengajak para ibu untuk mempersiapkan anak sehat dan cerdas mulai dari kandungan.

Kegiatan yang dilaksanakan di RS Siloam Bekasi Sepanjang Jaya ini dikemas dalam bentuk media gathering dengan menampilkan 3 pembicara yaitu dr. Mohammad Hasrul, SpOG (Spesialis Kebidanan dan Kandungan RS Sentosa SHG) dr. Natasha Yuwanita SpA (Spesialis Anak RS Siloam Bekasi Timur) dan dr. Hasjim Hasbullah SpIP (Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah RS Siloam Bekasi Sepanjang Jaya).

Dalam pemaparannya mengenai kehamilan dan Iiutrisi ibu hamil, dr. Mohammad Hasrul, SpOG menjelaskan, ada beberapa pemeriksaan laboratorium yang penting dilakukan bagi ibu selama masa kehamilan, di antaranya:
Hematologi lengkap (Hb, Lekosit, Gol darah, Faktor Rhesus), Kadar Glukosa Darah, Virus hepatitis, Serologi, Anti HIV, Urinalisa, Hermon Kehamilan, Virus TORCH.

Selain itu, kata dia, pertumbuhan janin selama masa kehamilan juga dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, mulai dari faktor ibu, faktor anak sampai faktor plasenta.

1. Faktor ibu : Tinggi badan, Gizi, Tempat tinggal, Kehamilan ganda, Kelainan uterus.
2. Faktor Anak : Jenis kelamin, kelainan genetis, infeksi intraunterin dan kelainan kongenital.
3. Faktor Plasenta : Insuflsiensi plasenta.

Bagi ibu hamil, nutrisi yang cukup sangatlah penting untuk kesehatan janin di dalam kandungan, oleh karena itu perlu diketahui bahwa ibu hamil memerlukan nutrisi sebagai berikut: Kalori 2550 kal/hari, rotein 69 gr/hari, lemak: sebagai cadangan energi dan pelarut vitamin, Vitamin: Vitamin A, D, E, K, dan B Komplek. Mineral: Zat besi, Seng, Kalsium, Asam folat, dan Yodium.

Mengenai pentingnya pemberian imunisasi PCV bagi anak, dr. Natasha Yuwanita, SpA menjelaskan, tujuan pemberian imunasi PCV adalah untuk merangsang pembentukan imunitas atau kekebalan terhadap infeksi kuman Streptococcus Pneumoniae atau kuman Pneumokokus yang dapat menular melalul udara.

Manfaat pemberian imunisasi PCV, lanjut dia, adalah untuk memberikan terhadap penyakit invasive Peumococcal Diseases (lPD) yang dapat berupa : 1. Meningitis atau peradangan pada selaput otak, 2. Bakteremia atau infeksi bakteri dalam darah 3. Pneumonia atau peradangan pada paru paru. 

Pemberian imunisasi PCV, sambung dia, memiliki jadwal yang harus diikuti oleh para ibu mulai dari anak berusia 2 bulan hingga anak berusia 2 tahun :
a. Dosis I sudah dapat diberikan sejak seorang anak berusia 2 bulan b. Dosis II pemberiannya dilakukan pada saat anak berusia 4 bulan c. Dosis III pemberiannya dilakukan pada saat anak berusia 6 bulan d. Dosis IV pemberiannya dilakukan pada saat anak berusia 12 15 bulan atau 2 tahun.

Pemberian imunisasi/vaksin akan memberikan reaksi terhadap tubuh anak, oleh karena itu para ibu tidak perlu khawatir dengan reaksi vaksin setelah anak mendapatkan imunisasi. Beberapa reaksi vaksin yang akan dialami setelah imunisasi yaitu nafsu makan berkurang, kemerahan dan nyeri pada tempat injeksi, demam ringan dan anak menjadi lebih rewel.

Tak hanya itu dalam pemaparannya mengenai Penyakit Jantung Bawaan (PJB), dr. Hasjim Hasbullah, SpJP menjelaskan bahwa penyakit jantung bawaan merupakan penyakit structural jantung dan pembuluh darah besar yang sudah ada sejak lahir.

"Organ jantung akan mulai terbentuk pada hari ke 15 masa kehamilan, pada masa tersebut jika terjadi gangguan maka struktur jantung menjadi tidak sempurna. Secara epidemiologi penyakit jantung bawaan terjadi pada 7 -8 dari 1000 bayi lahir, 40.000 per tahun dengan 30°o PJB Kompleks dan PJB merupakan penyebab kematian pada tahun pertama kehidupan," kata dr. Hasjim.

Lebih lanjut ia menjelaskan penyebab dari Penyakit Jantung Bawaan diantaranya :

1. Sebagian besar belum diketahui, 2. Faktor genetik, 3. lnfeksizkubella, 4. Obat-obatan, 5. Diabetes, alkohol, mal nutrisi, dan rokok.

Penyakit Jantung Bawaan (PJB) dibagi mcnjadi 2 yaitu PJB Asianotik dan PJB Sianotik. Gejala klinis yang dapat dilihat dari 2 jenis PJB ini yaitu :
1.PJB Asianotik, a. Susah atau tampak lelah saat menyusu, atau menyusu sebentar sebentar, b. Berat badan sulit naik atau, c. Infeksi salman napas berulang

2. PJB Sianotik, a. Kebiruan, b. Pertumbuhan/perkembangan, c. Jari tabuh, d. Sesak nafas/ mudah lelah saat aktifltas terlambat, e. Infeksi saluran napas berulang.

"Penyakit jantung bawaan dapat dideteksi dengan melihat riwayat keluarga, kehamilan dan persalinan," ungkapnya.

Selain itu, juga dapat dideteksi dari bising jantung dan beberapa tindakan penunjang medis seperti : 1. Rontgen dada, 2. Elektrokardiografi, 3. Ekokardiografi

BERITA TERKAIT :