Rabu,  01 May 2024

Curhat Orangtua Korban

Visum Penyebab Kematian dari RS POLRI Samar, Ada Yang Dilindungi?

RN/CR
Visum Penyebab Kematian dari RS POLRI Samar, Ada Yang Dilindungi?

RADAR NONSTOP  - Orangtua mana yang tidak sedih dan pilu. Ketika anaknya yang baru beranjak dewasa dirampas nyawanya dan terpaksa harus berpisah selama - lamanya.

Lebih menyakitkan lagi, pihak rumah sakit ogah justru menyamarkan visum penyebab kematian Muhammad Harun Al Rasyid (15). Padahal sudah jelas, siswa SMP tersebut pergi sehat pulangnya menjadi mayat. Diduga kuat jadi korban pembunuhan saat kerusuhan 22 Mei. 

Menurut ayah Harun, Didin Wahyudin (45), Harun meninggal dunia karena diduga dibunuh dan disiksa. “Dari berangkat sehat, kok pulang-pulang sudah jadi mayat. Jadi saya merasa ini harus saya tuntut ke jalur hukum. Karena ini sudah pembunuhan. Ini pembunuhan, penyiksaan, yang benar-benar dilakukan," ujar Didin di kediamannya, Jumat, (24/5/2019).

BERITA TERKAIT :
Korban Mudik 358 Orang Tewas, Jumlah Korban Luka Berat Naik 
Nambah Satu, Total Korban Bus Rosalia Indah Jadi 8 Orang Tewas 

Menurut Didin, hasil visum dari pihak rumah sakit yang tidak bisa secara jelas mengungkapkan penyebab kematian anaknya. Hal itu tidak bisa ia terima. Menurutnya hasil visum mengindikasikan bahwa Harun meninggal karena hal yang tidak ingin diungkap oleh pihak yang berwenang.

"Yang jelas anak saya dibunuh, disiksa," ujarnya. 

Didin menyampaikan, rumah sakit yang menangani Harun adalah RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Almarhum Harun dibawa ke rumah sakit milik aparat keamanan itu setelah tim penyelamat membawa Harun ke Rumah Sakit Dharmais, Jakarta Barat, dari lokasi kerusuhan.

Didin enggan menuding pihak yang ia anggap bertanggung jawab. Proses hukum harus berjalan secara adil untuk mengungkap pihak itu. "Saya tidak tahu siapa itu. Yang jelas, saya akan tuntut semua ini," ujarnya menegaskan.

Didin menyampaikan, ia mengharapkan bantuan pihak-pihak yang tergerak atas peristiwa kematian putranya. Ia yakin keadilan bisa ia raih atas kematian putra yang ia sayangi.

"Anak saya dibunuh secara kejam dengan secara tidak berperikemanusiaan. Untuk itu saya akan menuntut secara hukum dengan bantuan siapa saja yang mau membantu saya."

#Visum   #Polri   #Korban