Kamis,  25 April 2024

Garuda Indonesia dan Lion Air Biang Kerok Tiket Mahal? 

NS/RN
Garuda Indonesia dan Lion Air Biang Kerok Tiket Mahal? 

RADAR NONSTOP - Melambungnya harga tiket membuat kesal banyak orang. Bahkan disaat mudik kali ini, harga tiket pesawat bikin pusing kepala. 

Kenaikan harga tiket diduga adanya sistem duopoli. Sistem ini diartikan monopoli dua maskapai penerbangan Garuda Indonesia dan Lion Air Group. 

Untuk menekan ini, Jokowi telah meminta Kemenhub agar maskapai luar negeri masuk ke Indonesia.  

BERITA TERKAIT :
Alhamdulillah, Kasus Timah Kalah Dengan Perputaran Duit Lebaran Rp 369,8 Triliun
Jakarta Macet Lagi, Warga: Kite Setres Lagi Aja 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menilai kenaikan harga tiket penerbangan domestik bisa dicegah jika struktur pasar dalam industri penerbangan nasional tidak dalam kondisi duopoli atau dikuasai hanya oleh dua pemain.

"Kenaikan harga tiket penerbangan domestik tidak akan terjadi setajam itu, jika struktur pasarnya tidak dalam kondisi duopoli," ujar Menko Darmin di Jakarta, Rabu (5/6/2019).

Darmin menjelaskan bahwa struktur pasar dalam industri penerbangan nasional saat ini dalam kondisi duopoli, di mana industri penerbangan domestik dikuasai oleh maskapai grup Garuda Indonesia dan grup Lion Air.

"Kenapa harga tiket tiba-tiba naik? Tentu ada karena langkah-langkah internal dari perusahaan-perusahaan penerbangan. Namun mereka bisa melakukan itu karena pesaingnya tidak ada," katanya dalam konferensi pers yang berlangsung bersama dengan acara gelar griya atau open house Lebaran.

Dia juga menambahkan seandainya pesaing dari maskapai asing hadir dalam pasar penerbangan domestik, maka maskapai-maskapai domestik tidak akan bisa menaikkan harga tiket sejak jauh-jauh hari dan struktur pasar tidak dalam kondisi duopoli.

"Kalau struktur pasar memberikan kekuatan atau power yang agak berlebihan di produsen, maka jawabannya adalah dengan mengundang pesaingnya agar maskapai-maskapai yang sudah eksis menurunkan harga. Itu dia solusinya," tegas Darmin.

Menurut dia, pemerintah saat ini tidak hanya memihak kepada produsen saja, namun juga harus berpihak kepada konsumen terkait masalah harga tiket penerbangan domestik.