Sabtu,  27 April 2024

Macet Parah Dibeberapa Titik, Budi Karya: Arus Balik Perlu Dievaluasi

RN/CR
Macet Parah Dibeberapa Titik, Budi Karya: Arus Balik Perlu Dievaluasi

RADAR NONSTOP - Pelaksanaan arus balik lebaran 2019 masih terjadi kemacetan parah di sejumlah titik. Karenanya perlu evaluasi.

"Secara umum pelaksanaan arus mudik dan balik mendapat apresiasi dari berbagai pihak, walau ada yang harus diperbaiki terutama arus balik," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi kepada pers di Yogyakarta, Minggu (16/6/2019).

Hal itu disampaikan saat dirinya didampingi Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi meninjau Terminal Bus Type A Giwangan yang akan menjadi terminal ditingkatkan pelayanannya.

BERITA TERKAIT :
80 Persen Belum Masuk Merak, Pemudik Jakarta Yang Ke Sumatera Saling Tunggu 
Pemudik Sumatera Sudah Balik Lagi, Awas Macet Di Bakauheni-Merak

Menhub mengatakan, waktu libur saat mudik memang lebih panjang, sehingga masyarakat memiliki waktu lebih panjang lima hingga enam hari untuk perjalanan pulang kampung sehingga tidak terjadi kemacetan panjang.

Tapi sebaliknya, kata Budi Karya, untuk waktu arus balik lebih pendek, yaitu hanya dua hingga tiga hari sehingga banyak pemudik yang kembali pada saat bersamaam sehingga terjadi kemacetan.

"Tentu ini semua akan terus kita evaluasi agar kedepannya bisa lebih baik dan tak lagi terjadi kemacetan. Mungkin bisa dengan menjadikan libur usai Lebaran lebih panjang," katanya.

Upaya lain yang akan dilakukan untuk mengurangi kemacetan adalah kualitas angkutan massal seperti bus akan ditingkatkan apalagi dengan telah tersedianya tol Transjawa.

Sebelumnya, Menhub mengatakan tingkat kecelakaan selama masa angkutan Lebaran 2019 turun 75 persen dengan total 563 kejadian dari 2.234 kecelakaan pada H-7 hingga H+7 Lebaran 2018.

"Kalau yang kita lihat dari apa yang terjadi secara kualitatif, satu hal penting mendasar bagi Kemenhub adalah keselamatan. Alhamdulillah ada penurunan signifkan berkaitan dengan kecelakaan turun lebih dari 70 persen," kata Budi Karya.

Dari segi kerugian materi juga mengalami penurunan sebesar 72 persen dari Rp6,2 miliar pada Lebaran 2018 menjadi Rp1,7 miliar pada Lebaran 2019.

Rinciannya, korban meninggal dunia turun 74 persen dari 528 jiwa pada Lebaran 2018 menjadi 137 jiwa pada Lebaran 2019, korban luka berat turun 78 persen dari 493 orang menjadi 106 orang dan korban luka ringan turun 77 persen dari 2.947 persen menjadi 684 persen.