Rebutan Tanah di Pisangan, UIN Dituding Warga Tak Punya Amdal

RADAR NONSTOP- Warga Kampung Sedap Malam, Kalurahan Pisangan, Ciputat Timur, Tangerang Selatan (Tangsel) ketar-ketir. Pasalnya, akhir-akhir ini tanah yang dihuni 239 kepala keluarga (KK) dikhawatirkan bakal direbut kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Adanya kekhawatiran itu, Mursalim, warga Sedap Malam, RT 3/27, Pisangan, Ciputat Timur, pun akhirnya mengadu kepada Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPP RI). Hasilnya, persoalan hunian warga tersebut mendapatkan angin segar.

"Kami khawatir tanah dan rumah di Kampung Sedap Malam diambil UIN, kita sebagai warga pun dihalang-halangi dengan ancaman gugatan pidana. UIN tidak punya AMDAL, kita laporkan kepada DPD RI,"kata Mursalim, saat dijumpai Radarnonstop.co (Rakyat Merdeka Grup) Jum'at (21/6/2019).

Saat disinggung soal kepemilikan dokumen, Mursalim mengaku telah memiliki beberapa dokumen seperti pembayaran PBB, AJB, serta dokumen lainnya yang dianggap dapat diajukan sebagai syarat pengajuan program (Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap)  PTSL.

Terpisah, Ketua Badan Akun Pabilitas Publik (BAP) DPD RI, Abdul Gafar Usman menyampaikan pihaknya telah menerima laporan warga perihal persoalan tanah warga dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

"Cara pertama, masyarakat perlu membuat permohonan untuk meminta pelepasan dari aset negara, oleh karena itu kita minta masyarakat melalui Camat dan Walikota merekomendasikan untuk minta kepada menteri agama. Kalau perlu kepada Presiden, nanti kami yang menghadap kepada Presiden," terang Abdul Gafar Usman.

Namun sayang, dalam kesempatan itu ketika menghadiri rapat dengar pendapat BAP di kantor Kelurahan Pisangan, Ciputat Timur, Tangsel. Pihak UIN Syarif Hidayatullah tampak buru-buru meninggalkan lokasi dan meninggalkan awak media.

Pantauan dilokasi, rombongan DPD RI tampak memantau dan mengelilingi lokasi perkampungan Sedap Malam. Sejumlah bangunan, seperti markas organisasi mahasiswa islam sebagiannya telah mulai dibongkar.