.png)
RADAR NONSTOP- Kekacauan penerimaan peserta didik baru (PPDB) di Banten, khususnya di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) kayak tambah ruwet saja. Pasalnya, kekacauan PPDB di SMKN 2 Tangsel, kali ini terindikasi ditengarai memanfaatkan para calo.
Tangerang Public Transparency Watch (TRUTH) kepada Radarnonstop.co (Rakyat Merdeka Grup) mengaku menemukan indikasi kecurangan di SMKN 2 Tangsel. Indikasi kecurangan itu terkait adanya siswa yang tidak lulus tapi bisa mendaftar.
"Tidak ada keterbukaan informasi terkait nilai bagi siswa yang lulus dan tidak lulus, seharusnya ini dipublikasi. Indikasi kecurangan terkait adanya siswa yang tidak lulus tapi bisa mendaftar, anehnya para orang tua dibuat bingung karena calo yang menawarakan,"kata Ketua Divisi Advokasi dan Investigasi Truth, Jupri Nugroho, Senin (1/7/2019).
BERITA TERKAIT :Butuh 618.968 KTP Jakarta, Calon Gubernur Independen Cuma Buang Duit
PPDB Jawa Barat, Titipan Pejabat Vs DPRD, Wani Piro Sudah Biasa Setiap Tahun?
Adanya peristiwa itu, Truth menilai pelaksanaan PPDB 2019 dan hasil pengumumannya dinilai hanya untuk orang-orang yang memiliki akses saja. Truth meminta Gubernur Banten Wahidin Halim dan Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy, untuk melakukan sidak.
"Banyak calo-calo menawarkan di SMKN 2 Tangsel, seperti mirip dipengadilan ketika ambil tilang. Disini asas keadilan tidak terpenuhi, Gubernur dan Wakil Gubernur harus turun untuk sidak,"tegas Jupri Nugroho.
Hingga berita ini diturunkan, Radarnonstop.co, masih berusaha menunggu tanggapan dari pihak SMKN 2 Tangsel soal adanya dugaan memanfaatkan calo. Meski wartawan ini telah berusaha menghubungi melalui telepon, namun belum ada respon.
