Kamis,  28 March 2024

Ketika Para Pendiri PD Goyang SBY Dari Tanjung Barat

NS/RN
Ketika Para Pendiri PD Goyang SBY Dari Tanjung Barat
Para pendiri Partai Demokrat saat jumpa pers.

RADAR NONSTOP - Politisi senior Partai Demokrat (PD) turun gunung. Kali ini jumlahnya lebih banyak. 

Berlebel Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator (FKPD) berkumpul di Gedung TBS9, Tanjung Barat, Jakarta Selatan, Selasa (2/7). Mereka mendesak Partai Demokrat (PD) segera menggelar kongres luar biasa. FKPD menilai SBY gagal memimpin partai selama dua periode.

Henkcy Luntungan yang mengaku sebagai salah satu pendiri PD menyatakan, selama memimpin partai, SBY gagal. Henkcy tidak sendirian, dia ditemani Subur Sembiring, Murtada Sinuraya, Akbar Yusuf Siregar, Suryadi, Sahat Saragih, dan Mustika Karim.

BERITA TERKAIT :
Demokrat Resmi Laporkan Perselisihan Suara di Dapil II Jakut ke Mahkamah Konstitusi
Sindir Partai Koalisi Perubahan, AHY: Pilpres Belum Usai Udah Kesana Kemari

Henkcy menilai elektabilitas PD merosot di bawah kepimpinan SBY. Dia menjabarkan, pada periode pertama, jumlah suara PD semula 20,40 persen lalu turun menjadi 10,19 persen. Dia juga menyebut jumlah suara PD turun pada periode kedua kepemimpinan SBY, dari 10,19 persen menjadi 7,7 persen. 

Lebih lanjut, Henkcy menyebut SBY melanggar atau menjalankan manajemen PD dengan melanggar beberapa kriteria. SBY dinilai telah melanggar AD/ART partai dalam kongres di Bali pada 2013 dan Surabaya pada 2010.

Selain itu, SBY disebut telah menjadikan PD sebagai partai dinasti. Bahkan SBY dianggap menyebarkan kabar bohong terkait pendiri dan deklarator partai. 

"Telah menyampaikan kabar bohong tentang pendiri dan deklarator juga seluruh kader Partai Demokrat atas berdirinya Partai Demokrat sehingga Bapak SBY mencoba menjadikan Partai Demokrat menjadi partai tokoh dan dirinya menjadi tokoh Partai Demokrat sebagai pemilik Partai Demokrat," terangnya.

Henkcy menegaskan SBY bukanlah pendiri PD. Dia menyebut PD justru hancur di bawah kepemimpinan SBY. Maka itu, FKPD meminta partai menggelar kongres luar biasa.

"Perlu saya sampaikan bahwa konpers ini kami lakukan setelah kami berkonsultasi dengan kepada senior pendiri Demokrat untuk mendapat arahan petunjuk dan kesepakatan. Beliau-beliau adalah Bapak Vence Rumangkang, Subur Budhisantoso, Umar Said, Max Rompas, Achmad Mubarok, Ricky Sofyan, Max Sopacua, Wayan Sugiana, Achmad Torix," jelasnya.

Sahat Saragih, menambahkan urgensi digelarnya KLB lantaran PD dianggap sudah hancur sehingga agenda tersebut perlu disegerakan.

"Karena memang PD ini sudah hancur lebur. Artinya, Pak SBY sudah tinggal kelas 2 kali. Kalau orang yang sudah tinggal kelas 2 kali, kita pertahankan atau tidak? Masa sih kita pertahankan terus. itu kira-kira permintaan evaluasi daripada pendiri dan deklarator ini," ujarnya.

Dia juga tak ingin hal ini dikaitkan dengan kondisi pribadi SBY yang masih berkabung. Dia menegaskan KLB digelar untuk perbaikan partai.

Sementara Ketua DPP PD Ferdinand Hutahaean menyebut mereka yang mengatasnamakan FKPD merupakan orang-orang yang tak punya hak suara untuk mengevaluasi kepemimpinan SBY. Henkcy Cs disebut hanya memperalat nama 'Forum Pendiri' karena yang punya hak suara untuk menggelar evaluasi ialah pengurus DPD dan DPC. 

Ferdinand Hutahaean menyebut Sahat Saragih sebetulnya tak patut bicara soal suara partai karena rekam jejak pribadi. Menurutnya, Sahat saat maju sebagai caleg DPR RI daerah pemilihan Sumatera Utara hanya mendapat 2 ribuan suara. 

#SBY   #Demokrat   #DPP