Jumat,  26 April 2024

Nasib Pencari Suaka, Dari Kebon Sirih ke Kalideres dan Ditolak Warga

NS/RN
Nasib Pencari Suaka, Dari Kebon Sirih ke Kalideres dan Ditolak Warga
Pencari suaka di lokasi penampungan Kalideres, Jakbar.

RADAR NONSTOP - Siapa yang mau hidup sulit. Di negaranya mereka terancam. Dan kini saat tinggal di pengungsian malah ditolak warga.

Pencari suaka yang mengungsi di eks Gedung Kodim, Kalideres, Jakarta Barat ditolak. Warga sekitar membuat spanduk penolakan. 

Dinas Sosial DKI membuat aturan untuk membatasi jam keluar pencari suaka itu. Misalnya, jam 5 sore tidak boleh keluar lagi.

BERITA TERKAIT :
Wakil Ketua DPRD DKI (Zita) Pamer Starbucks, Netizen: Zionis LokalĀ 
Dikira Positif Narkoba eh GakTahunya Habis Nenggak Obat Sakit Kepala

Kepala Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta Irmansyah mengatakan, beberapa pencari suaka sudah mulai memahami tata tertib yang dibuat untuk menghormati warga. 

"Diminta untuk pukul 17.00 WIB jangan keluar melalui beberapa koordinator mereka, mereka memahami. Bahwa satu dua ya (ada yang keluar) samalah, namanya manusia kan butuh waktu mereka harus paham," katanya kepada wartawan di lokasi penampungan pencari suaka.

Pemprov DKI Jakarta memastikan pihaknya akan memberi bantuan selama 7 hari saja. Untuk kelanjutannya, dia masih menunggu arahan dari Kemenko Polhukam.

Sebelumnya, warga ramai-ramai membuat spanduk penolakan karena pencari suaka yang tinggal di Kalideres, Jakarta Barat. Setidaknya ada 10 spanduk yang disebar warga ke beberapa lokasi di sekitar Jakarta Barat.

"Kami warga kompleks Daan Mogot Baru, menolak tempat penampungan imigran di komplek kami," tulis spanduk itu.

Salah satu pencari suaka, Muhammad (24) asal Afghanistan mengaku tahu soal penolakan warga setempat terkait kedatangan rombongan. Dia berjanji akan mematuhi aturan yang diberikan Pemprov dan warga sekitar, asal mereka diberi izin tinggal sementara di sana.

"Kita juga tinggal di sini menghargai dengan peraturan pemerintah lokal di sini, kita nggak bikin masalah untuk warga di sekitar kita. Karena ada pengungsi pindah ke sini, kita tahu warga lokal di sini bingung. Dari mana ini (pencari suaka), dan mau sampai kapan. Tapi, kita akan hati-hati, akan menghargai semua peraturan, dan menghormati warga di sekitar kita," kata Muhammad