Kamis,  18 April 2024

Efek Ketemu Jokowi, Prabowo dan Gerindra Ditinggal Pendukung

RN/CR
Efek Ketemu Jokowi, Prabowo dan Gerindra Ditinggal Pendukung
-Net

RADAR NONSTOP - Pertemuan Prabowo dengan Jokowi beberapa waktu lalu berimbas negatif, terlebih bagi Partai Gerindra. Para pendukung ramai - ramai meninggalkan Capres 02 tersebut.

Begitu dikatakan pengamat politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio menilai, pertemuan tersebut sangat merugikan partai peraih suara terbanyak kedua di Pemilu Legislatif 2019 tersebut.

"Saya kira selama belum klir (Gerindra masuk kabinet atau tidak), pertemuan Jokowi-Prabowo kemarin merugikan Gerindra," ujar Hendri, Rabu (17/7/2019).

BERITA TERKAIT :
Ogah Komentari Keputusan MK, JARI’98: Mampukah Prabowo-Gibran Bertahan Minimal 5 Bulan Pasca Dilantik?
Dasco Sebut Prabowo-Megawati Gak Ada Masalah, Peluang PDIP Koalisi Nih 

Founder Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) ini menambahkan, sebagian besar masyarakat yang pada Pilpres 2019 lalu mendukung pasangan calon presiden Prabowo-Sandiaga Salahudin Uno, diperkirakan menarik dukungan. 

Terbukti, di media sosial kecaman terhadap Prabowo dan Gerindra terus mengemuka sejak pertemuan Prabowo - Jokowi terlaksana.

"Gerindra bakal ditinggal konstituennya, tetapi masih ada waktu reborn lima tahun sampai Pemilu 2024," ucapnya.

Sementara itu, melihat peta dukungan partai politik belakangan ini terhadap pasangan presiden terpilih Jokowi-Ma'ruf Amin, Hendri memprediksi PKS paling berpeluang menjadi oposisi.

Ia menilai akan sangat positif bagi partai berlambang padi dan bulan sabit kembar ini di Pemilu 2024 mendatang, jika PKS tetap menjadi oposisi.

"PKS yang paling ditunggu selama ini. Kalau dia sendirian (oposisi), maka kemungkinan di 2024 bakal makin besar. Tetapi mereka kan bilangnya masih menunggu Dewan Syuro," pungkas Hendri.