Kamis,  18 April 2024

Novel Disarankan Cuti

Jangan Seret Jokowi dan Kapolri, Kasus Novel Baswedan Mutlak di Bareskrim

RN/CR
Jangan Seret Jokowi dan Kapolri, Kasus Novel Baswedan Mutlak di Bareskrim
Novel Baswedan -Net

RADAR NONSTOP - Kasus penyerangan Novel Baswedan mutlak di tangan Bareskrim. Jadi jangan seret - seret Jokowi dan Kapolri.

Begitu dikatakan Ketua Presidium Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia (Jari) 98 kepada radarnonstop, Jumat (19/7/2019). “Jangan Presiden dan Kapolri disibukkan dengan kasus Novel. Biarkan pak Jokowi tenang mengurusi 250 juta rakyat Indonesia,” ujar Willy

Willy juga menyarankan, jika Novel ingin kasusnya segera tuntas, sebaiknya mundur atau ambil cuti dari penyidik KPK. Agar bisa lebih konsentrasi memecahkan kasus penyerangan terhadap dirinya.

BERITA TERKAIT :
Dasco Sebut Prabowo-Megawati Gak Ada Masalah, Peluang PDIP Koalisi Nih 
Sekjen PDIP Dituding Penyebar Provokasi, PSI Kini Berani Sentil Bos Banteng?

“Kalau masih aktif sebagai penyidik KPK, kemungkinan komunikasi dengan Polri agak sedikit kurang luwes, makanya hingga saat ini pelaku belum juga bisa diungkap,” tutur Willy.

Willy juga mengatakan, polemik kasus penyerangan terhadap Novel Baswedan akan lebih mudah dibongkar dan dituntaskan jika ada kerjasama yang baik dengan Polri.

“Dalam arti Novel ikut berperan aktif, tidak hanya berteriak - teriak terus minta keadilan seperti orang memberi komando dan terus menerus mendorong persoalan ini ke Presiden dan Kapolri, memangnya dia siapa,” tegas Willy.

Pentolan Jari 98 ini juga berharap Novel Baswedan terbuka, apa saja yang dia lakukan. Baik saat masih dinas di Bengkulu maupun setelah menjadi penyidik KPK. “Orang kan tidak tahu, dia berak warna apa, kencing dimana dan melakukan apa, jadi gimana bisa mengungkap pelaku penyerangan terhadap dirinya,” tanya Willy.

Menurut Willy, pelaku penyerangan terhadap Novel Baswedan bisa jadi dilakukan oleh orang - orang yang sakit hati terhadap dirinya. Baik saat dinas di Bengkulu ataupun setelah jadi penyidik KPK. “Bisa jadi ada koruptor yang sakit hati dan tidak suka dengan pola kerja Novel Baswedan,” ucap Willy.

Willy juga menegaskan, sangat tidak elok jika kasus Novel Baswedan terus menerus didorong ke Presiden dan Kapolri. Sementara Novel sendiri tidak terbuka dengan seluruh kegiatannya di masa lalu.

“Intinya begini, Novel itu kan sebelum di KPK juga penyidik Polri. Karenanya jangan ikutan terus menerus menyudutkan Polri, tapi bantu dong,” tandasnya.