Jumat,  29 March 2024

Nah Lho, IT Bank Mandiri Dinilai Rapuh Usai Eror dan Bikin Panik 1,5 Juta Nasabah 

RN/JPNN
Nah Lho, IT Bank Mandiri Dinilai Rapuh Usai Eror dan Bikin Panik 1,5 Juta Nasabah 
Meme saat Bank Mandiri eror di media sosial.

RADAR NONSTOP - Erornya Bank Mandiri bisa merugikan kosumen. Untuk itulah, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) meminta bank plat merah itu bebenah. 

Karena yang rugi jika kembali eror pastinya nasabah. Menurut Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi ikut menyoroti ramainya pemberitaan mengenai perubahan saldo nasabah Bank Mandiri pada Sabtu (20/7) pagi. 

Di mana sebanyak 1,5 juta nasbah Bank Mandiri saldo di rekeningnya mengalami perubahan, ada yang berkurang, hilang dan bertambah.

BERITA TERKAIT :
Dirut Bank Mandiri Lagi Sumringah, Disebut Prabowo Calon Menteri Keuangan
Garam Masalah Marak di DKI, Terbanyak Di Jakarta Utara 

Terkait hal ini, YLKI memberi beberapa catatan penting. Tulus mempertanyakan sistem keamanan IT Bank Mandiri yang menurutnya rentan terhadap ulah hacker yang tak bertanggungjawab.

"Ini hal yang memprihatinkan, sebab bisa disimpulkan sistem IT di Bank Mandiri amat rapuh, dan rentan dihack oleh para hacker yang berpotensi merugikan nasabah Bank Mandiri," kata Tulus dalam keterangannya.

Karena itu, Tulus meminta agar manajeman Bank Mandiri sigap melakukan perbaikan. jangan sampai kata Tulus, kejadian itu terulang kembali.

"YLKI meminta managemen Bank Mandiri untuk mereview sistem IT-nya, sehingga ke depan tidak terjadi hal yang serupa," harap Tulus.

Selain itu, Bank Mandiri juga harus bisa memberikan bukti bahwa saldo nasabahnya kembali normal. Sementara untuk nasabah yang saldonya mendadak bertambah, dia juga meminta supaya ikut melapor.

"Bank Mandiri harus meyakinkan pada konsumen bahwa seluruh saldo dan dana milik nasabah dalam keadaan aman, dan bertanggungjawab terhadap kekurangan saldo. Konsumen yang saldonya naik karena sistem IT yang error ini, pun agar melaporkan kepada pihak Bank Mandiri," tandas Tulus.

Seperti diberitakan, Corporate Secretary Bank Mandiri, Rohan Hafas menyatakan layanan Bank Mandiri telah kembali beroperasi 100 persen pada Sabtu sore, 20 Juli 2019.

"Sudah pulih semua dan 100 persen. Ini normal sejak 15.30 tadi," kata Rohan kepada awak media di Plaza Mandiri, Sabtu, 20 Juli 2019.

Pada Sabtu pagi hingga siang, terjadi sistem error di Bank Mandiri yang mengakibatkan perubahan saldo secara drastis kepada 10 persen atau sekitar 1,5 juta nasabahnya. Keluhan dari nasabah pun muncul di sejumlah daerah maupun lewat media sosial.

Pasca proses normalisasi saldo rekening nasabah, Bank Mandiri memastikan seluruh layanan kembali beroperasi normal. Layanan tersebut meliputi Mandiri online, internet banking, SMS banking, ATM dan EDC.

Dia menjelaskan proses normalisasi itu membutuhkan waktu cukup lama karena perlu adanya audit secara teknologi informasi untuk mengetahui penyebab dari errornya sistem perbankan Bank Mandiri.

Rohan kembali meminta maaf atas apa yang telah terjadi dan mengganggu dari kenyamanan nasabah Mnadiri. "Sekali lagi mohon maaf atas ketidaknyamanannya, saat ini layanan sudah pulih dan kami senantiasa memastikan keamanan rekening nasabah.” ujarnya

Sebelumnya, Rohan menyampaikan penyebab terganggunya sistem perbankan Mandiri pada saat perpindahan proses dari core system ke back up system yang rutin dilaksanakan di akhir hari. Namun pada kali ini, terjadi error pada data saldo 10 persen nasabah Bank Mandiri.